Pengaruh Inner Child Pada Remaja Yang Harus Diketahui Oleh Orang Tua

 

Pengaruh Inner Child Pada Remaja Yang Harus Diketahui Oleh Orang Tua - Saat membahas mengenai psikologi perkembangan siswa diusia remaja. Maka hal yang paling erat kaitannya dan perlu mendapat porsi perhatian paling besar adalah tentang luka pengasuhan masa kecil. Keberadaan luka ini seringnya tidak disadari oleh sang anak maupun keluarganya.

Pasalnya, luka ini berada dalam diri “anak” yang ada dalam hatinya. Bahkan pada kasus orang dewasa saja, ada yang tidak mengerti dan tidak tahu sama sekali tentang luka ini. Sebab itu tadi, luka tersebut keberadaannya berada jauh di dalam hati, pada figur anak kecil yang tersembunyi. Nah untuk mengetahui dengan pasti apa yang dimaksud dengan Inner Child serta seluk beluknya. Berikut adalah uraiannya.

Apakah Sebenarnya Inner Child Itu?

Jika ada pertanyaan mengenai apa sebenarnya inner child? Maka jawabannya adalah sebuah sisi terdalam dari tiap anak manusia yang masih berupa anak kecil. Sehingga ketika seorang anak manusia, katakanlah seorang remaja. Dia akan merespon segala hal, sesuai dengan kondisi inner child yang dia miliki. Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa pengaruh inner child pada remaja sangat kuat dan mendasar.

Hal ini karena inner child bisa dikategorikan sebagai sebuah wajah asli tentang kepribadian dari tiap anak manusia. Dalam proses pembentukannya, inner child sangat dipengaruhi oleh riwayat pengasuhan masa kecil. Bagaimana dia diperlakukan, tindakan apa saja yang dia terima, serta beragam faktor sosio kultural dari lingkungan sekitar tempat dia bertumbuh.

Bagaimana Inner Child Mampu Memberikan Pengaruh Terhadap Tumbuh Kembang Remaja

Seperti yang telah dijelaskan diatas, bahwa inner child merupakan wajah asli tentang kepribadian, yang dalam pembentukannya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Sehingga seiring waktu, inner child yang mendapatkan lebih banyak tekanan. Mengalami banyak kejadian dramatis hingga meninggalkan trauma yang mendalam. Hanya akan memberikan pengaruh inner child pada remaja yang efeknya teramat buruk.

Pasalnya, anak usia remaja yang tumbuh dengan beragam bentuk pengabaian, minim kasih sayang bahkan ditingkah dengan tindak kekerasan. Biasanya akan tercermin pada sikapnya, seperti remaja tersebut akan menjadi individu yang apatis, tidak percaya diri, dan cenderung menutup diri.

Hal ini karena sudah menjadi sebuah prinsip. Apabila inner child anak sampai terluka, maka resikonya pasti anak tersebut akan mengalami disorientasi perilaku. Seperti contohnya, anak akan memiliki kecenderungan untuk berbohong, anti kritik, pemalu, mudah panik, pemarah, dan sikap lainnya yang bernilai negatif. Inilah pengaruh inner child pada remaja yang akan nampak ke permukaan dan bisa dideteksi oleh para ahli.

Bagaimana Penanganannya?

Berdasarkan hal tersebut, maka sangat disarankan bagi para orang tua untuk bersikap lebih bijaksana. Apabila ternyata menemukan anak remajanya memiliki kecenderungan seperti itu. Hal pertama yang bisa dilakukan setelah menemukan fakta adalah menjaga emosi tetap stabil. Ingat kembali, bahwa apa yang terjadi pada anak. Sebenarnya adalah sebuah bentuk kesalahan pengasuhan masa kecil yang bisa saja tidak sengaja tertanam oleh Anda sebagai orang tua.

Langkah Yang Harus Diambil Oleh Orang Tua?

Langkah selanjutnya dalam mengurangi pengaruh inner child pada remaja yang terluka adalah berusaha untuk membangun kembali bonding kepada anak. Sulit memang saat akan memulainya. Tetapi ketika Anda sebagai orang tua mau dan berusaha untuk terus belajar dan memulai. Maka bisa dipastikan bahwa semua akan menemukan ritmenya.

Tips dan Trick Membasuh Inner Child Yang Terluka

Dalam usaha untuk membasuh inner child yang terluka. Sangat diperlukan bragam usaha yang kuat untuk akhirnya mampu melakukan sebuah terobosan rekonsiliasi psikis. Berikut ini adalah beberapa point yang bisa dikerjakan sebagai sebuah dari kegiatan yang mampu mengurangi dampak negatif pada remaja :

  • Temukan metode penyaluran emosi yang tepat supaya pengaruh inner child pada remaja bisa berkurang.

    Hal ini bisa dimasukkan sebagai sebuah terapi pelepasan emosi. Sehingga diharapkan emosi negative yang sedang dirasa bisa langsung tersalurkan, tanpa perlu memendamnya. Karena ketika emosi negatif dipendam, yang ada hanya akan memperburuk pengaruh inner child pada remaja.

    Misalnya, ketika anak sedang dalam emosi, maka emosi tersebut bisa disalurkan dengan berolahraga. Apapun jenis olahraga yang diminati oleh anak, maka sebisa mungkin, sebagai orang tua wajib memfasilitasinya. Seperti olahraga seni beladiri, dengan menyediakan samsak khusus dirumah. 
  • Cari dan penuhi dengan segera kebutuhan emosi yang masih kurang

    Sebagai orang tua dari remaja yang memiliki luka pengasuhan. Penting kiranya untuk aware terhadap kebutuhan emosinya. Pengaruh inner child pada remaja yang memiliki dampak negative bisa diminimalkan dengan cara menyegerakan pemenuhan kebutuhan emosi yang dirasa masih kurang.

    Misalkan, anak memiliki kecenderungan untuk menutup diri alias menjadi pribadi pemalu atau bahkan anti sosial. Maka sebagai orang tua, treatment yang bisa diberikan adalah dengan menanamkan rasa bahwa dirinya adalah seorang anak yang berharga. Supaya anak mampu menjadi orang yang memiliki rasa percaya diri dan mau tampil ke muka umum. 
  • Tingkatkan fungsi diri dan penghargaan terhadap diri

    Sudah menjadi rahasia umum, bahwa ketika pengaruh inner child pada remaja tampak sangat buruk. Maka fungsi diri dan penghargaan terhadap diri pribadi anak tersebut sangat rendah. Untuk itu, sebagai orang tua diharapkan untuk mampu meningkatkan fungsi diri anak tersebut. Cara bisa dengan mengajaknya menyadari bahwa dia adalah makhluk sosial. Maka sudah menjadi sebuah keharusan untuk mampu bersosialisasi di masyarakat dengan baik.

    Serta menanamkan rasa bahwa dirinya adalah pribadi yang berharga. Cara yang bisa dilakukan untuk ini adalah dengan menyadarkan bahwa dirinya merupakan insan berharga. Misalkan, dengan melibatkan anak dalam proses pengambilan keputusan yang berhubungan dengan hidupnya. Contoh, pakaian apa yang akan dia kenakan ketika akan pergi ke pesta keluarga, dsb.

Mengonsep Pengaruh Inner Child Pada Remaja

Dengan berbagai penjelasan di atas, maka sebenarnya orang tua memiliki kendali penuh dalam konsep pengaruh inner child pada remaja yang ingin dimunculkan. Ini nampak pada bagaimana orang tua bisa merekonsiliasi konsep inner child yang telah tertanam secara tidak sengaja.

Sehingga adalah penting bagi para orang tua, memahami bagaimana cara yang benar dalam mengonsep dan menginstall inner child yang baik. Hal ini dimaksudkan supaya anak bisa tumbuh dan berkembang dengan konsep diri positif dan baik. Tujuannya tentu saja supaya anak mampu memaksimalkan segala potensi diri dipunya.

Ini penting karena anak tidak selamanya terus bersama orang tua. Dengan demikian, ketika waktunya telah tiba, anak mampu benar benar mandiri. Menjadi manusia dewasa yang berbudi pekerti luhur. Minimalnya anak mampu menjadi seorang pribadi yang baik dan menyenangkan. Bukan sebagai manusia toksik dan menjadi sampah masyarakat. Oleh sebab masih ada pengaruh inner child pada remaja yang tidak tuntas. Sekian.

Komentar